Minggu, 10 November 2013

Istilah "KEPO" Membatasi kita Untuk Bertindak dan Befikir Kristis

"Kepo" ntah dari mana asal kata ini, dan ntah kenapa kata - kata  Kepo ini telah mencuat di kalangan Remaja saat ini. perlu kita sadari bahwa ini lah yang disebut pembodohan bangsa, banyak hal-hal yang tidak diketahui asal usulnya menjadi sesuatu yang kita anggap menyenangkan didalam kehidupan kita, belajar dari pemikiran yang terdahulu, berbicara masalah Argument, banyak hal yang tidak bisa terungkapkan dan banyak hal yang masih tersirat didalam benak Anak bangsa dahulu, 
Dahulu, banyak pejuang bangsa yang merasa tersisihkan dan dianggap tidak berarti untuk bangsa ini, semua terjadi karena sisitem pemerintahan yang membatasi Anak bangsa untuk Berpendapat dan berfikir kritis, Naman pada saat ini kondisi negara sudah menjadi negara Demokrasi yang Menetapkan tentang Kebebasan Berpendapat, yang di Atur dalam UUD 1945 Pasal 28B Sampai dengan Pasal 28J.
Namun Pada saat ini Timbul suatu masalah baru yang bentuk nya spele namun kalu kita kaji lebih dalam banyak hal yang dapat merugikan kita, yaitu sebuah Kata yang disebut "KEPO" apalah itu....yang menjadi kebanggaan remaja pada saat ini, masuknya kata - kata ataupun style terbaru merupakan sebuah implementasi sistem pemerintahan yang membuat penjajahan dibangsa sendiri sehingga bangsa ini kacau dengan sendirinya, kalau hari ini kita berfikir cerdas mungkin kita akan lebih mengkritisi tentang masuknya style yang bertentangan dengan bangsa ini yang jelas-jelas tidak sesuai dengan budaya Timur, 
"Kepo" adalah sebuah kata yang diartikan merujuk kepada prilaku untuk berusaha cari-cari tau, tidak jauh berbeda arti dengan "kritis" Namun sesorang yang mendekripsikan Kepo ini untuk mengungkapkan kekesalan hati seseorang yang selalu ditanya-tanyai, sesuatu hal yang wajar kalu kita tidak tahu maka mencari tahu, dalam Akademikpun seperti itu juga konsepnya, pada saat ini kata - kata kepo ini telah beredar dikalangan remaja, sehingga didalam pergaulan atau bermasyarakat tidak ada lagi keterbukaan, dan mau bertanyapun takut dianggap salah, sehingga kita pun tak mampu mengenali saudara - saudara kita lebih dekat, ini lah yang menjadi penyebab atas sikap -sikap yang acuh tak acuh terhadap sesuatu, semua itu datangnya dari kita sendiri yang tidak mampu menyaring Globalisasi atau perkembangan Zaman.
suara rakyat pun tak mampu terdengar lagi, sibuk dengan urusan sendiri, padalah hakekat manusia hidup saling tolong menolong dengan azaz Gotong royong. azaz yang seperti ini tidak mampu lagi di indahkan,
dan jelas Istilah "Kepo" telah membatasi Kita untuk Bertindak dan Berfikir Kritis,
dan dalam Konsep Kehidupan yang harus kita punyai Adalah Mampu berfikir Kritis, Peduli Akan Lingkungan, Dan Paham Akan Gejala.
KIPRAH PEMUDA UNTUK BANGSA

Berdiri pada satu jenjang yang memaksakan kita harus bertindak lebih cerdas dari biasanya, lebih mampu berkomitmen dari biasanya serta mempunyai etika, ketika hari ini kita selalu mempertanyakan kemajuan bangsa ini yang secara history telah mencekam langkah kita akan tanggung jawab bangsa ini adalah pemuda, dan ketika pertanyaan itu terlontarkan maka itu sudah menjadi sebuah tindakan pembodohan, mengerti atau tidaknya kita terhadap bangsa peduli atau tidaknya kita terhadap bangsa takkan menjadi sebuah esensi yang berarti , kalaulah itu yang ada didalam fikiran kita sebagai seorang pemuda, maka hancurlah bangsa ini, 
mekanisme roda pemerintahan pada saat ini sudah menjadi mainan politik bagi MEREKA, segala bentuk sistem yang ada sudah menjadi formalitas, hal-hal yang seharusnya diperjuangkan tidak lagi menjadi kewajiban utama, semua sistem menjadi bualan, dan terlepas dari itu semua banyak hal yang harus diperjuangkan pemuda saat ini, namun kenapa pemuda hanya diam!!! mendengar bangsa yang dianggap merdeka ini menjadi suatu pengharapan yang tek jelas kemana arahnya, tak pernahkan terfikirkan oleh pemuda hari ini mereka yang berteriak meminta tolong kepada sosok pemuda yang telah digariskan menjadi pembawa perubahan pada bangsa ini dan dari sekian banyak yang menagukui dirinya pemuda, hanya segelintir pemuda saja yang peduli akan bangsa ini, 
miris mendengar pemuda - pemuda yang menjadi harapan bangsa, tak mau peduli dengan bangsa, rasanya belajar menjadi cerdas dalam akademik tidaklah cukup meyongsong kiprah dan sosok pemuda yang sesungguhnya, karena masih banyak persoalan lain yang harus dibenahi, kalau hari ini pemuda berbicara kami akan berjuan untuk bangsa ini dengan cara belajar, itu suatu perjuangan yang sangat minim untuk bangsa ini, ilmu akademik yang kita miliki saat ini ialah sebuah pembodohan yang tersitematis, karena tak sedikit guru yang mengajarkan apa yang tidak dimengerti oleh mereka,dan tak jelas arahnya, namun pemuda lagi-lagi tidak berperan hal untuk ini, karena takut akan selembaran nilai berubah menjadi merah warnanya,
bangsa yang rindu kemenangan ini hendaknya mampu melahirkan kader - kader yang memang betul-betul peduli dengan bangsa ini, tapi kapan itu semua terwujud?
seiring berjalannya waktu, tak pernahkan kita rasakan sesuatu bahwasnya hidup kita tak pernah berubah, dari hari kehari sulit himpitan ekonomi yang mencekik, semua akibat lemahnya mental bangsa ini yang bangga menjadi kuli di negri sendri.